Sunday, January 16, 2011

Sudah Kujadikan Sederhana

Tuhan, selamat sore.

Sedang sibuk tidak?
Aku tulis surat untuk Tuhan, nanti dibaca ya :)

Iya,
sebelumnya aku ingin mengucapkan terimakasih karena Kau telah memilih aku sebagai pemeran utama dalam skenarioMu, perjalanan satu bagian hidup yang cukup perih. Meskipun aku melakoni peran itu dengan berjalan perlahan, tapi percayalah Tuhan, aku tidak akan mengundurkan diri. Aku selalu beranggapan Kau begitu percaya padaku bahwa aku bisa memerankan ini dengan sangat baik.

Tapi Kau pasti tahu kan?
Bahwa hatiku masih ingin semuanya akan baik-baik saja. Jauh di dalam sini, ada sebuah harap bahwa semuanya akan berjalan seperti sewajarnya.


Coba lihat di dalam laci meja belajarku, disana ada sebuah gunting yang rusak. Sisi-sisinya tidak lagi tajam, karena terlalu sering aku gunakan untuk memangkas mimpiku di berbagai sudutnya.

Mimpi yang dulu semula menyerupai labirin yang rumit, sekarang cuma sebuah lingkaran kecil sederhana. Yang mati-matian aku jaga sekelilingnya supaya tidak ada lagi seorangpun merubah bentuknya. Yang selalu aku awasi setiap jengkal garisnya, supaya tidak ada lagi yang menghapus tintanya.

Beginilah Tuhan,
Mimpiku sudah kujadikan sederhana.
Cuma sebuah lingkaran kecil.
Dan rapuh.

Tolong bantu aku menjaganya ya.

-ifa-

No comments: