Friday, February 29, 2008
dysmenorrhea
today i have dysmenorrhea* (again),
jumpa lagi dengan kompres dan sebutir analgetika...
*Dysmenorrhea (or dysmenorrhoea) ---> cramps or painful menstruation, involves menstrual periods that are accompanied by either sharp, intermittent pain or dull, aching pain, usually in the pelvis or lower abdomen.
High Heels... oh High Heels...
akhir-akhir ini saya sering pakai sepatu hak tinggi macam begini, (tapi nggak setinggi ini lah yaaa) Karena saya kepingin nyoba aja, biar kadang-kadang terlihat seperti perempuan kebanyakan, hehehe. Tapi teryata dan ternyata, saya nggak betah pakai sepatu yang ada hak-nya... sakit, pegel, dan nggak nyaman...
saya juga jadi malas jalan...
saya heran dan kagum sapa orang yang betah pakai high heels, misalnya mbak-mbak yang kerja di bank... apa ya rahasianya?
jadi kemarin saya memutuskan untuk berhenti pakai high heels, tapi kadang-kadang saya masih akan ajak itu sepatu jalan-jalan koq... hehehe...
dan akhirnya saya beli sepatu baru,
saya juga jadi malas jalan...
saya heran dan kagum sapa orang yang betah pakai high heels, misalnya mbak-mbak yang kerja di bank... apa ya rahasianya?
jadi kemarin saya memutuskan untuk berhenti pakai high heels, tapi kadang-kadang saya masih akan ajak itu sepatu jalan-jalan koq... hehehe...
dan akhirnya saya beli sepatu baru,
welcome back to flat shoes!
Ketika Aku Ingin Jadi Pelangi
Wednesday, February 27, 2008
cita-citaku
(mungkin) sejak kecil saya sudah punya cita-cita, mau jadi apa ketika besar nanti. Tapi cita-cita saya berubah-ubah, karena berbagai alasan tertentu...
Saya juga pernah mengalami fase dimana saya tidak punya cita-cita, waktu itu kalau ada kerabat yang bertanya pada saya "ifa kalau udah gede mau jadi apa sih?", tau jawaban saya apa? begini "apa aja deh, asal nggak jadi dokter"... Agak aneh ya, mengingat saya sekarang ini saya nyemplung di dunia dokter-dokteran.
Begini cerita perkembangan cita-cita saya...
Saya juga pernah mengalami fase dimana saya tidak punya cita-cita, waktu itu kalau ada kerabat yang bertanya pada saya "ifa kalau udah gede mau jadi apa sih?", tau jawaban saya apa? begini "apa aja deh, asal nggak jadi dokter"... Agak aneh ya, mengingat saya sekarang ini saya nyemplung di dunia dokter-dokteran.
Begini cerita perkembangan cita-cita saya...
1)
Pertama kali saya punya cita-cita, saya ingin jadi seperti bapak saya, bekerja di sebuah perusahaan minyak. Kenapa? karena waktu itu saya pikir itu keren, bekerja di tengah laut atau hutan, ada menara-menara yang tinggi, pakai kostum dan topi helm yang (waktu itu) saya anggap bagus. Orang-orang di sekitar saya bilang bahwa itu cita-cita yang bagus, mereka bilang "iya tapi kalo mbak ifa nanti kerjanya di kantor-nya, nggak di lapangannya, soalnya kalo perempuan kerja di perminyakan itu biasanya kerjanya di bagian kantor" Saya waktu itu cuma bilang "ooo gitu ya?" dan lantas mengubah cita-cita saya, lha wong saya kepingin kerja di perusahaan minyak karena berpikir bakal kerja di lapangan, kok malah disuruh kerja di kantor? Dan karena waktu itu saya masih kecil, seingat saya, saya tidak protes dengan perkataan itu,yang menekankan pembedaan antara laki-laki dan perempuan, yang satu harus bekerja dimana, dan yang lain dimana...
2)
Saya mengubah cita-cita saya, programmer komputer. Saya juga tidak habis pikir kenapa saya pernah ingin jadi seorang programmer, karena mengingat ke-gaptek-an saya sekarang ini, kayaknya agak tidak mungkin saya jadi programmer. Waktu itu saya diterima di salah satu universitas swasta yang (kata orang) terkenal bagus jurusan teknik informatika-nya. Bahkan saya lolos tes program internasional dari universitas ini. Tapi saya mengurungkan niat untuk belajar hal-hal yang berhubungan dengan komputer dan menjadi programmer, karena saya berpikir kalau seorang programmer itu mesti kerja kantoran (benar nggak sih?), sedangkan saya kurang tertarik dengan kerja kantoran dan rutinitas tiap hari di jam dan gelombang yang sama.
2)
Saya mengubah cita-cita saya, programmer komputer. Saya juga tidak habis pikir kenapa saya pernah ingin jadi seorang programmer, karena mengingat ke-gaptek-an saya sekarang ini, kayaknya agak tidak mungkin saya jadi programmer. Waktu itu saya diterima di salah satu universitas swasta yang (kata orang) terkenal bagus jurusan teknik informatika-nya. Bahkan saya lolos tes program internasional dari universitas ini. Tapi saya mengurungkan niat untuk belajar hal-hal yang berhubungan dengan komputer dan menjadi programmer, karena saya berpikir kalau seorang programmer itu mesti kerja kantoran (benar nggak sih?), sedangkan saya kurang tertarik dengan kerja kantoran dan rutinitas tiap hari di jam dan gelombang yang sama.
3)
entah kapan, saya tidak ingat, tapi saya merasa pernah ingin jadi seorang penari jawa. Saya suka sekali dengan berbagai macam hal yang berhubungan dengan dunia seni. Mungkin kalau saya secantik dian sastro atau wulan guritno, hampir bisa dipastikan saya memilih jadi artis saja, hehehe... kenapa saya ingin jadi penari jawa? kenapa bukan yang lainnya, seperti tari bali, tari serampang duabelas, tari saman, atau tari kecak misalnya? bukan karena saya ini berdarah jawa, tapi karena waktu itu di mata saya para penari jawa itu sangat indah dilihat ketika mereka sedang menari. Rasanya adem, ayem, menenangkan hati gimana gitu. Gerakannya pelan-pelan tapi ayu sekali, hebat... Tapi ya tentu saja itu cuma sebatas cita-cita, karena alasan ini dan itu saya tidak benar-benar menjadikan penari sebagai cita-cita saya... padahal kalau bisa sih sebenarnya mau juga :p
4)
nah kalau yang ini adalah profesi yang akhirnya saya pilih. saya heran juga sih, padahal dulu saya pernah berkata pada seseorang yang saya lupa siapa, "aduh aku sih jadi apa aja juga mau asal bukan dokter, pokoknya ga bakal ada plang yang tulisannya dr.Nurul Hanifa, nggak bakaaalll..." hehehe, dasar anak kecil, kalo ngomong suka sembarangan,,, nggak mikir kalo ngomong gitu nanti bisa jadi dokter beneran!
1> Saya dulu takut banget sama yang namanya Rumah Sakit. Saya selalu berkeringat dingin dan deg-degan setiap diajak ke Rumah Sakit. Seringnya sih kalau ada teman atau saudara yang dirawat di Rumah Sakit, saya ogah ikut menjenguk, saya memilih untuk menunggu mereka pulang ke rumah dan saya akan menjenguk mereka di rumah saja.
2> Saya dulu tidak kuat melihat orang sakit. Campur aduk, antara kasihan, nggak tega, dll. Pokoknya setiap melihat orang sakit, lutut saya langsung lemas...
3> Saya dulu takut melihat kursi roda atau orang yang duduk di kursi roda. Tapi itu cuma dalam beberapa waktu, karena saya jadi tidak takut lagi setelah almarhumah nenek saya memakai kursi roda dan saya sering menemani beliau waktu itu, jadinya lama-lama saya jadi terbiasa melihat, menyentuh dan bergaul dengan kursi roda, bahkan kadang-kadang saya menaikinya dan dijalankan kesana kemari :p
4> cuma 1 nilai plus saya kalau saya belajar menjadi seorang dokter : saya tidak takut darah.
Saya sempat berpikir kenapa ya koq saya agak takut dengan hal-hal semacam itu, dan mungkin saya sekarang sudah tahu jawabannya. Sepertinya saya agak trauma ketika waktu itu saya menjenguk adik saya yang baru lahir di salah satu Rumah Sakit di daerah kuningan (dimana waktu itu saya masih biasa-biasa saja datang ke Rumah Sakit, saya sama sekali tidak takut atau apa). Nah tiba-tiba saya berpapasan dengan seseorang yang menggunakan kursi roda, dan OMG beliau tidak punya kaki, jadi hanya sebatas paha saja. Mungkin kalau saya pikir-pikir sekarang, itu adalah hal yang memang bisa saja terjadi, tapi apalah daya, ketika itu saya hanya seorang anak kecil yang begitu shock melihat pemandangan seperti itu. Dan sejak itu saya mulai takut untuk melangkahkan kaki ke Rumah Sakit. Kalaupun saya terpaksa ke Rumah Sakit, saya selalu celingukan, memastikan bahwa tidak ada hal-hal yang seram di sekitar saya.
Tapi semua hal itu sekarang bisa saya atasi, mungkin sejak nama saya terdaftar sebagai mahasiswi kedokteran, saya berusaha untuk melawan semua ketakutan saya, dan akhirnya saya sekarang berani ke Rumah Sakit sendirian dengan melenggang kangkung (dulu sih harus ada yang menemani dan saya pegang erat-erat tangannya kalau berkunjung ke Rumah Sakit)
Saya tidak tahu apa yang membuat saya memutuskan untuk mengambil jurusan kedokteran, yang jelas keputusan itu saya buat hanya sekitar sebulan sebelum pendaftaran masuk universitas. Dan saya mendaftar di kampus saya sekarang ini, pada hari terakhir pendaftaran dimana keesokan harinya saya langsung mengikuti tes masuk. Saya ingat, waktu itu saya benar-benar belajar keras untuk tes masuk itu, dan saya lulus dengan hasil yang sangat memuaskan (hehehe... bukan karena saya pintar, tapi tebakan saya pasti anak-anak yang lain tidak terlalu belajar karena mereka ---mungkin---tidak terlalu menginginkan status kemahasiswaan di universitas swasta)
Akhirnya saya pun benar-benar kuliah di jurusan kedokteran, dan tolong ya sodara-sodara, saya tidak pernah bangga-bangga banget dengan status itu seperti yang orang-orang kebanyakan pikir. Pasti tidak banyak yang tahu kalau saya pernah hampir berhenti dan pindah ke jurusan lain waktu saya baru menyelesaikan semester pertama saya, alasannya? Standar, saya merasa bodoh dibandingkan teman-teman yang lain, sebab IP semester 1 saya jauh dibawah teman-teman saya. Tapi saya tidak jadi pindah ke jurusan lain, dan saya memutuskan untuk melanjutkan kuliah kedokteran saya dengan kepercayaan penuh bahwa saya akan bisa menyelesaikan ini semua, bagaimanapun caranya, dan lama-kelamaan saya berhasil mengatasi ketertinggalan nilai-nilai saya (bukannya saya mengagung-agungkan nilai, tapi itu cerminan dari hasil belajar kita juga kan ya?). Dan ternyata memang benar, Tuhan mengulurkan tanganNya kepada mereka yang telah bekerja keras :)
wish me luck for being a qualified doctor...
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------waktu itu saya berkata dengan nada yang sungguh-sungguh dan berkesan nggak-banget-kalo-gue-jadi-dokter. Kenapa? Ada beberapa alasan kenapa saya bisa sampai bicara seperti itu, :
1> Saya dulu takut banget sama yang namanya Rumah Sakit. Saya selalu berkeringat dingin dan deg-degan setiap diajak ke Rumah Sakit. Seringnya sih kalau ada teman atau saudara yang dirawat di Rumah Sakit, saya ogah ikut menjenguk, saya memilih untuk menunggu mereka pulang ke rumah dan saya akan menjenguk mereka di rumah saja.
2> Saya dulu tidak kuat melihat orang sakit. Campur aduk, antara kasihan, nggak tega, dll. Pokoknya setiap melihat orang sakit, lutut saya langsung lemas...
3> Saya dulu takut melihat kursi roda atau orang yang duduk di kursi roda. Tapi itu cuma dalam beberapa waktu, karena saya jadi tidak takut lagi setelah almarhumah nenek saya memakai kursi roda dan saya sering menemani beliau waktu itu, jadinya lama-lama saya jadi terbiasa melihat, menyentuh dan bergaul dengan kursi roda, bahkan kadang-kadang saya menaikinya dan dijalankan kesana kemari :p
4> cuma 1 nilai plus saya kalau saya belajar menjadi seorang dokter : saya tidak takut darah.
Saya sempat berpikir kenapa ya koq saya agak takut dengan hal-hal semacam itu, dan mungkin saya sekarang sudah tahu jawabannya. Sepertinya saya agak trauma ketika waktu itu saya menjenguk adik saya yang baru lahir di salah satu Rumah Sakit di daerah kuningan (dimana waktu itu saya masih biasa-biasa saja datang ke Rumah Sakit, saya sama sekali tidak takut atau apa). Nah tiba-tiba saya berpapasan dengan seseorang yang menggunakan kursi roda, dan OMG beliau tidak punya kaki, jadi hanya sebatas paha saja. Mungkin kalau saya pikir-pikir sekarang, itu adalah hal yang memang bisa saja terjadi, tapi apalah daya, ketika itu saya hanya seorang anak kecil yang begitu shock melihat pemandangan seperti itu. Dan sejak itu saya mulai takut untuk melangkahkan kaki ke Rumah Sakit. Kalaupun saya terpaksa ke Rumah Sakit, saya selalu celingukan, memastikan bahwa tidak ada hal-hal yang seram di sekitar saya.
Tapi semua hal itu sekarang bisa saya atasi, mungkin sejak nama saya terdaftar sebagai mahasiswi kedokteran, saya berusaha untuk melawan semua ketakutan saya, dan akhirnya saya sekarang berani ke Rumah Sakit sendirian dengan melenggang kangkung (dulu sih harus ada yang menemani dan saya pegang erat-erat tangannya kalau berkunjung ke Rumah Sakit)
Saya tidak tahu apa yang membuat saya memutuskan untuk mengambil jurusan kedokteran, yang jelas keputusan itu saya buat hanya sekitar sebulan sebelum pendaftaran masuk universitas. Dan saya mendaftar di kampus saya sekarang ini, pada hari terakhir pendaftaran dimana keesokan harinya saya langsung mengikuti tes masuk. Saya ingat, waktu itu saya benar-benar belajar keras untuk tes masuk itu, dan saya lulus dengan hasil yang sangat memuaskan (hehehe... bukan karena saya pintar, tapi tebakan saya pasti anak-anak yang lain tidak terlalu belajar karena mereka ---mungkin---tidak terlalu menginginkan status kemahasiswaan di universitas swasta)
Akhirnya saya pun benar-benar kuliah di jurusan kedokteran, dan tolong ya sodara-sodara, saya tidak pernah bangga-bangga banget dengan status itu seperti yang orang-orang kebanyakan pikir. Pasti tidak banyak yang tahu kalau saya pernah hampir berhenti dan pindah ke jurusan lain waktu saya baru menyelesaikan semester pertama saya, alasannya? Standar, saya merasa bodoh dibandingkan teman-teman yang lain, sebab IP semester 1 saya jauh dibawah teman-teman saya. Tapi saya tidak jadi pindah ke jurusan lain, dan saya memutuskan untuk melanjutkan kuliah kedokteran saya dengan kepercayaan penuh bahwa saya akan bisa menyelesaikan ini semua, bagaimanapun caranya, dan lama-kelamaan saya berhasil mengatasi ketertinggalan nilai-nilai saya (bukannya saya mengagung-agungkan nilai, tapi itu cerminan dari hasil belajar kita juga kan ya?). Dan ternyata memang benar, Tuhan mengulurkan tanganNya kepada mereka yang telah bekerja keras :)
wish me luck for being a qualified doctor...
“Keep your dreams alive. Understand to achieve anything requires faith and belief in yourself, vision, hard work, determination, and dedication. Remember all things are possible for those who believe.”
(Gail Devers)
(Gail Devers)
Tuesday, February 26, 2008
we don't look for love because
it's sad to be watching movie alone...
because it's sad to eat meals on our own
because it's nice to cuddle up with someone on rainy days...
we look for love because we want to be accepted...
for the sloppy way we dress...
for the clumsy way we eat our meals...
for bad hair days and for simplicity in us...
love is an act of acceptance that with all out imperfections
we are still loved...
Sunday, February 24, 2008
rules : naughty n 'too much yelling' children is not allowed!!!
little girls, little boys, they're adorable. But sometimes in special occasion, they can be sooo annoying...
kapan ya saya pertama kali punya pikiran seperti ini? hm... dan itu berlanjut setelah saya mengalami beberapa kejadian yang melibatkan anak kecil yang tidak bisa diatur (hellooo... where's your mom, kids? she should keep you from making an annoyance!)
Case I : Shalat Iedul Adha di masjid dekat rumah
Saya datang ke masjid itu lumayan masih pagi, karena Ibu saya berasumsi bahwa kita harus datang lebih pagi supaya dapat tempat yang enak. Maka kami datang sekitar pukul 6.15 pagi, dan duduklah saya di tempat yang memang strategis. Nggak berapa lama, datanglah 2 orang ibu-ibu dengan membawa anaknya masing-masing, tentu saja anak-anak mereka ini masih kecil, sekitar umur 4 atau 5 tahun kali ya? Mereka duduk tepat di sebelah kiri saya. Bener deh, saya nggak punya pikiran buruk sama sekali sama mereka, semua berjalan baik-baik saja, sampai ketika shalat Ied dimulai.
Rakaat pertama...
Awalnya keadaan masih terkendali, sampai waktu ruku', kedua anak kecil yang nggak ikutan shalat ini mulai berbicara dengan suara keras, lalu mereka berdiri dan tertawa-tawa... (berhubung suasana hening karena semua orang sedang shalat, jadinya suara mereka kedengeran keras gitu loh)
Rakaat kedua...
Acara bicara keras dan tertawa itu mereka lanjutkan dengan bermain kejar-kejaran (iya, kejar-kejaran! semacam semi petak umpet gitulah), mereka berlari-lari mengelilingi ibu mereka, yang tentu saja termasuk agak menabrak saya yang sedang shalat juga ya.
Dan tau nggak, para ibu-ibu itu nggak punya inisiatif sama sekali untuk membatalkan shalatnya demi keamanan dan kenyamanan seisi masjid... Saya langsung memproklamirkan Shalat Ied hari itu sebagai shalat Ied ter-nggak-khusyuk- sedunia...
dan saya pun bertanya-tanya dalam hati, apakah kedua ibu-ibu di sebelah saya itu nggak memberikan pengertian pada anaknya sebelum berangkat ke masjid, bahwa ibunya akan melakukan ibadah di masjid dan si anak diminta untuk tenang. Toh kalau memang si anak nggak bisa tenang ya nggak usah diajak ke masjid tho, tanteee...
Case II : Akad nikah sepupu saya
Hari itu hari pernikahan sepupu saya, dan tentu saja saya ikut menghadiri akad nikahnya. Dan kali itu saya diminta oleh Ibu saya untuk merekam prosesi akad nikah dengan handycam. Jadiii, otomatis saya tau pasti apa-apa saja yang terjadi dan suara-suara apa saja yang terdengar selama acara tersebut berlangsung.
Acara akad nikah pun dimulai...
Awalnya semua berjalan normal dan tenang, sampai tiba-tiba terdengar suara anak kecil (yang entahlah itu siapa) berteriak keras, tapi bisa segera diatasi dengan membawa anak itu keluar masjid (thanks to someone who did it). Tapi saya sudah terlanjur mangkel, saya bukannya melarang seorang anak kecil untuk bermain dan berteriak-teriak, i don't care! tapi jangan di acara akad nikah gitu yaaa... beberapa menit berlalu dengan tenang, dan tiba-tiba (lagi) anak itu muncul, berlari melintasi masjid dengan membawa balon warna-warni (balon darimana sih itu!!!???) dengan tidak lupa mengeluarkan suara-suara yang mengganggu acara. Aduh, saya nggak tau yah apakah sepupu saya itu terganggu atau tidak oleh hal itu, sepertinya dia tidak terlalu peduli deh... kenapa jadi saya yang merasa terganggu ya? entahlah, saya cuma tidak mau acara itu jadi kurang khidmat. Belum lagi keponakan kecil saya yang terus-menerus menarik baju saya sambil berkata "Tanteee aku difoto dooonnnggg, difotooo..." Aaaarghhh.
kapan ya saya pertama kali punya pikiran seperti ini? hm... dan itu berlanjut setelah saya mengalami beberapa kejadian yang melibatkan anak kecil yang tidak bisa diatur (hellooo... where's your mom, kids? she should keep you from making an annoyance!)
Case I : Shalat Iedul Adha di masjid dekat rumah
Saya datang ke masjid itu lumayan masih pagi, karena Ibu saya berasumsi bahwa kita harus datang lebih pagi supaya dapat tempat yang enak. Maka kami datang sekitar pukul 6.15 pagi, dan duduklah saya di tempat yang memang strategis. Nggak berapa lama, datanglah 2 orang ibu-ibu dengan membawa anaknya masing-masing, tentu saja anak-anak mereka ini masih kecil, sekitar umur 4 atau 5 tahun kali ya? Mereka duduk tepat di sebelah kiri saya. Bener deh, saya nggak punya pikiran buruk sama sekali sama mereka, semua berjalan baik-baik saja, sampai ketika shalat Ied dimulai.
Rakaat pertama...
Awalnya keadaan masih terkendali, sampai waktu ruku', kedua anak kecil yang nggak ikutan shalat ini mulai berbicara dengan suara keras, lalu mereka berdiri dan tertawa-tawa... (berhubung suasana hening karena semua orang sedang shalat, jadinya suara mereka kedengeran keras gitu loh)
Rakaat kedua...
Acara bicara keras dan tertawa itu mereka lanjutkan dengan bermain kejar-kejaran (iya, kejar-kejaran! semacam semi petak umpet gitulah), mereka berlari-lari mengelilingi ibu mereka, yang tentu saja termasuk agak menabrak saya yang sedang shalat juga ya.
Dan tau nggak, para ibu-ibu itu nggak punya inisiatif sama sekali untuk membatalkan shalatnya demi keamanan dan kenyamanan seisi masjid... Saya langsung memproklamirkan Shalat Ied hari itu sebagai shalat Ied ter-nggak-khusyuk- sedunia...
dan saya pun bertanya-tanya dalam hati, apakah kedua ibu-ibu di sebelah saya itu nggak memberikan pengertian pada anaknya sebelum berangkat ke masjid, bahwa ibunya akan melakukan ibadah di masjid dan si anak diminta untuk tenang. Toh kalau memang si anak nggak bisa tenang ya nggak usah diajak ke masjid tho, tanteee...
Case II : Akad nikah sepupu saya
Hari itu hari pernikahan sepupu saya, dan tentu saja saya ikut menghadiri akad nikahnya. Dan kali itu saya diminta oleh Ibu saya untuk merekam prosesi akad nikah dengan handycam. Jadiii, otomatis saya tau pasti apa-apa saja yang terjadi dan suara-suara apa saja yang terdengar selama acara tersebut berlangsung.
Acara akad nikah pun dimulai...
Awalnya semua berjalan normal dan tenang, sampai tiba-tiba terdengar suara anak kecil (yang entahlah itu siapa) berteriak keras, tapi bisa segera diatasi dengan membawa anak itu keluar masjid (thanks to someone who did it). Tapi saya sudah terlanjur mangkel, saya bukannya melarang seorang anak kecil untuk bermain dan berteriak-teriak, i don't care! tapi jangan di acara akad nikah gitu yaaa... beberapa menit berlalu dengan tenang, dan tiba-tiba (lagi) anak itu muncul, berlari melintasi masjid dengan membawa balon warna-warni (balon darimana sih itu!!!???) dengan tidak lupa mengeluarkan suara-suara yang mengganggu acara. Aduh, saya nggak tau yah apakah sepupu saya itu terganggu atau tidak oleh hal itu, sepertinya dia tidak terlalu peduli deh... kenapa jadi saya yang merasa terganggu ya? entahlah, saya cuma tidak mau acara itu jadi kurang khidmat. Belum lagi keponakan kecil saya yang terus-menerus menarik baju saya sambil berkata "Tanteee aku difoto dooonnnggg, difotooo..." Aaaarghhh.
sekali lagi saya bertanya-tanya, kemana ya para ibu-ibu mereka? apakah mereka tidak menyadari bahwa mereka sedang menghadiri sebuah acara yang membutuhkan suasana tenang? kenapa mereka tidak mengawasi dan memastikan bahwa anak-anak mereka tidak melakukan sesuatu yang 'mengganggu' jalannya acara?
dan kejadian ini dibahas oleh kami para adik-adik sepupu si pengantin perempuan setelah acara selesai dan kami berkumpul di rumah saya. Kami semua kesal dengan kelakuan anak-anak itu, entah itu teriakannya, tingkahnya, balonnya, atau apalah. Bukan apa-apa, but we just didn't want those children to made an annoying things at our sister's wedding. Dan usut punya usut, ternyata setelah acara selesai, salah satu sepupu saya berkata pada ibunya "Ibu, pokoknya kalo aku akad nikah, nggak ada anak kecil yang boleh masuk!!!"
hyahahaha,,,ada-ada saja sepupu saya itu...
-------------------------------------------------------------------------------------------------
yah sebenarnya masih ada beberapa cerita lagi, tapi itu aja deh yang saya ceritakan disini, hehehe...
cheers :)
dan kejadian ini dibahas oleh kami para adik-adik sepupu si pengantin perempuan setelah acara selesai dan kami berkumpul di rumah saya. Kami semua kesal dengan kelakuan anak-anak itu, entah itu teriakannya, tingkahnya, balonnya, atau apalah. Bukan apa-apa, but we just didn't want those children to made an annoying things at our sister's wedding. Dan usut punya usut, ternyata setelah acara selesai, salah satu sepupu saya berkata pada ibunya "Ibu, pokoknya kalo aku akad nikah, nggak ada anak kecil yang boleh masuk!!!"
hyahahaha,,,ada-ada saja sepupu saya itu...
-------------------------------------------------------------------------------------------------
yah sebenarnya masih ada beberapa cerita lagi, tapi itu aja deh yang saya ceritakan disini, hehehe...
cheers :)
someone's watching over me
Found myself today
Oh I found myself and ran away
Something pulled me back
The voice of reason I forgot I had
All I know is you're not here to say
What you always used to say
But it's written in the sky tonight
So I won't give up
No I won't break down
Sooner than it seems life turns around
And I will be strong
Even if it all goes wrong
When I'm standing in the dark I'll still believe
Someone's watching over me
Seen that ray of light
And it's shining on my destiny
Shining all the time
And I wont be afraid
To follow everywhere it's taking me
All I know is yesterday is gone
And right now I belong
To this moment to my dreams
So I won't give up
No I won't break down
Sooner than it seems life turns around
And I will be strong
Even if it all goes wrong
When I'm standing in the dark I'll still believe
Someone's watching over me
It doesn't matter what people say
And it doesn't matter how long it takes
Believe in yourself and you'll fly high
And it only matters how true you are
Be true to yourself and follow your heart
So I won't give up
No I won't break down
Sooner than it seems life turns around
And I will be strong
Even if it all goes wrong
When I'm standing in the dark I'll still believe
That I won't give up
No I won't break down
Sooner than it seems life turns around
And I will be strong
Even when it all goes wrong
When I'm standing in the dark I'll still believe
That someone's watching over me
.
.
.
.
.
Hillary Duff
Thursday, February 21, 2008
let's sing a song ^o^
this song always makes me strong,
singin' don't worry... about the things...
'cause every little thing is gonna be allright...
Monday, February 18, 2008
Abimanyu
hyehehe, tiba-tiba saya inget pembicaraan saya dengan salah deorang sepupu saya, sebut saja namanya "D". Si "D" ini waktu itu menginap di rumah saya. Nah seperti biasa, kalau dia menginap di rumah saya, sebelum tidur pasti diisi dengan aktivitas ngobrol, gosip, dan rumpi.
Nah tiba-tiba dia nanyabegini :
"de' ifa kalo punya anak mau dinamain abimanyu ya???" *dia nanya dengan semangat dan tatapan menyelidik*
.
saya balik nanya,
.
"kok tau???" *dengan nggak kalah menyelidik, karena heran aja, koq dia nanya begitu*
.
dan ternyata dia (kalo nggak salah) dikasihtau sama temen deketnya yang baca bulletin board saya di friendster, biasalah ngisi2 bulletin board nggak penting, dan itu juga saya udah lupa kalo pernah ngisi begituan
.
maka berlanjutlah percakapan itu,
.
saya : iya, emang aku pernah nulis di bulletin board friendster, iseng doang...
"D" : oh mau dikasih nama abimanyu ya?
saya : iya
"D" : "IH! KOK SAMA??? yah masa sama sih? aku juga kalo punya anak mau dinamain abimanyu!
*untuk sesaat saya berpikir, kenapa ya koq bisa sama? trus kenapa juga dibahas, itu juga kan belom tentu, beberapa tahun lagi juga mungkin saya udah lupa gitu loh*
.
saya : yah gapapa kalo sama juga, biar kembaran
"D" : de' ifa nama lengkapnya abimanyu siapa?
*ampun deh masih dibahas, sampe nama lengkap juga dipikirin*
saya : abimanyu ksatria radjasa
"D" : wah, keren!
saya : iya dong
"D" : kalo aku siapa yaaa? mmm... mmm...
...kalo nggak salah dia masih melanjutkan berpikir sebentar gitu deh.
sampai akhirnya kita jadi membahas "abimanyu itu sebenarnya siapa sih?" oh ternyata dan ternyata, abimanyu itu anaknya arjuna., bukan anak dari srikandi, tapi dari subadra... Saya baru tau, hehehe...
nih cerita singkatnya...
Abimanyu (Sanskerta, abhiman'yu) adalah putera Arjuna dari salah satu istrinya yang bernama Subadra.
Abimanyu terdiri dari dua kata
Sanskerta, yaitu abhi (berani) dan man'yu (tabiat). Dalam bahasa Sansekerta, kata Abhiman'yu secara harfiah berarti "ia yang memiliki sifat tak kenal takut" atau "yang bersifat kepahlawanan". Saat belum lahir karena berada dalam rahim ibunya, Abimanyu mempelajari pengetahuan tentang memasuki formasi mematikan yang sulit ditembus bernama
Abimanyu menghabiskan masa kecilnya di
Sebagai cucu Dewa
Dalam khazanah pewayangan Jawa, Abimanyu, sebagai putra
Dikisahkan Abimanyu karena kuat tapanya mendapatkan Wahyu Makutha Raja, wahyu yang menyatakan bahwa keturunannyalah yang akan menjadi penerus tahta Para Raja Hastina. Abimanyu dikenal pula dengan nama Angkawijaya, Jaya Murcita, Jaka Pangalasan, Partasuta, Kirityatmaja, Sumbadraatmaja, Wanudara dan Wirabatana. Ia merupakan putra Arjuna, salah satu dari lima ksatria Pandawa dengan Dewi Subadra, putri Prabu Basudewa, Raja Mandura dengan Dewi Dewaki. Ia mempunyai 13 orang saudara lain ibu, yaitu: Sumitra, Bratalaras, Bambang Irawan, Kumaladewa, Kumalasakti, Wisanggeni, Wilungangga, Endang Pregiwa, Endang Pregiwati, Prabakusuma, Wijanarka, Anantadewa dan Bambang Sumbada. Abimanyu merupakan makhluk kekasih Dewata. Sejak dalam kandungan ia telah mendapat "Wahyu Hidayat", yang mamp membuatnya mengerti dalam segala hal. Setelah dewasa ia mendapat "Wahyu Cakraningrat", suatu wahyu yang dapat menurunkan raja-raja besar.
Abimanyu mempunyai sifat dan watak yang halus, baik tingkah lakunya, ucapannya terang, hatinya keras, besar tanggung jawabnya dan pemberani. Dalam olah keprajuritan ia mendapat ajaran dari ayahnya, Arjuna. Sedang dalam olah ilmu kebathinan mendapat ajaran dari kakeknya,
Dewi Siti Sundari, puteri Prabu Kresna, Raja Negara Dwarawati dengan Dewi Pratiwi;
Dewi Utari, puteri Prabu Matsyapati dengan Dewi Ni Yutisnawati, dari negara Wirata, dan berputera Parikesit.
---sumber : wikipedia---
.
begitulah ceritanya,
hehehe...
.
cheers :)
.
p.s : buat "D" --> maap2 ni yak, obrolan kita ditulis disinih, hyahaha
tha maiden's prayer
ini lagunya terkenal nggak ya? waktu dulu saya pernah belajar lagu ini, tapi versi not yang sederhana. Nah, sekarang saya lagi belajar main lagu ini lagi, tapi versi yang lebih ribet, dan tentu saja kedengerannya bakalan lebih bagus daripada yang dulu saya pernah belajar itu (tapi sekarang udah lupa sih )
nih lagunya kayak begini...
bagus yaaa...
Sunday, February 17, 2008
tentang matahari
aku jatuh hati padamu, seseorang dengan mata seteduh telaga.
sudah berapa lama kita duduk bersama? aku tak tahu. tapi aku ingat setiap senyum yang kamu tunjukkan padaku. setiap bait lagu yang kamu selalu mau nyanyikan untukku. setiap derai tawa yang mengisi kosong udaraku. entah kamu masih ingat atau tidak, tapi awan-awan semu itu masih menari di mataku. dan kamu pasti tak pernah tahu, aku selalu menanti saat ketika aku bisa meletakkan wangi cendana di wajahmu yang lelap.
kamu pernah bilang padaku, bahwa sebuah hati yang ada padaku ini adalah rumahmu. benarkah? aku hanya berpikir, mengingat lagi, hatiku ini bukan tempat yang luas. bukan juga sebentuk warna-warni yang selalu bisa membuatmu tertawa. bukan pula ruang yang setiap saat terasa nyaman untuk kamu tempati. disini cuma ada sebuah rumah kecil, yang selalu kamu akan punya kuncinya. yang daun pintunya telah mengenal genggam tanganmu. hanya rumah sederhana, tempat dimana kamu akan selalu bisa pulang.
apa aku pernah katakan padamu? kalau suatu hari nanti hujan mengetuk lagi pintu kita, bukakan saja. tak apa. tak perlu takut. sebab kita akan mengingat hari ini, hari dimana bunga bertebaran di halaman rumah kita. hari dimana kamu memandangiku dengan telaga. hari dimana aku tertawa di hatimu. hari dimana kita selalu saling jatuh cinta...
sudah berapa lama kita duduk bersama? aku tak tahu. tapi aku ingat setiap senyum yang kamu tunjukkan padaku. setiap bait lagu yang kamu selalu mau nyanyikan untukku. setiap derai tawa yang mengisi kosong udaraku. entah kamu masih ingat atau tidak, tapi awan-awan semu itu masih menari di mataku. dan kamu pasti tak pernah tahu, aku selalu menanti saat ketika aku bisa meletakkan wangi cendana di wajahmu yang lelap.
kamu pernah bilang padaku, bahwa sebuah hati yang ada padaku ini adalah rumahmu. benarkah? aku hanya berpikir, mengingat lagi, hatiku ini bukan tempat yang luas. bukan juga sebentuk warna-warni yang selalu bisa membuatmu tertawa. bukan pula ruang yang setiap saat terasa nyaman untuk kamu tempati. disini cuma ada sebuah rumah kecil, yang selalu kamu akan punya kuncinya. yang daun pintunya telah mengenal genggam tanganmu. hanya rumah sederhana, tempat dimana kamu akan selalu bisa pulang.
apa aku pernah katakan padamu? kalau suatu hari nanti hujan mengetuk lagi pintu kita, bukakan saja. tak apa. tak perlu takut. sebab kita akan mengingat hari ini, hari dimana bunga bertebaran di halaman rumah kita. hari dimana kamu memandangiku dengan telaga. hari dimana aku tertawa di hatimu. hari dimana kita selalu saling jatuh cinta...
mellow
pagi-pagi masih ngantuk, dan gatau ya kenapa hari-hari belakangan ini saya merasa mellow... hiks...
bawaannya pengen tiduran mulu, baca novel, merenung, ngelamun (halah, koq jadi tanda dini depresi begini? ) mungkin karena setiap hari hujan melulu juga kali ya? mau kemana-mana males... eh tapi kemarin sempet (disempet-sempetin) ke itc mangga dua sama si koko, beli seprei n gorden baru. Tadinya mau beli yang motif binatang-binatang kartun sapi, ato babi, dan jangan lupa : jerapah!, tapi si koko dengan susah payah berhasil mengurungkan niat saya untuk segera membayar seprei bergambar binatang-binatang yang tersenyum manis itu, koko bilang "udah bukan masanya " hehehehuhuhu...
btw, back to the mellow things,,
iya, kenapa ya? biasanya kalo dengerin lagu-lagu pelan, atau love song, dll saya bisa menikmati tanpa mesti kebawa suasana. Tapi sekarang ini kalo dengerin gituan jadi pengen senderan, menghayati, trus jadi sendu yang nggak perlu gitu. Aaaaargh, what happen to me? payah...
yuk nyanyi aja, biar tambah mellow...
i will play the fool forever, just to be with you forever...
bawaannya pengen tiduran mulu, baca novel, merenung, ngelamun (halah, koq jadi tanda dini depresi begini? ) mungkin karena setiap hari hujan melulu juga kali ya? mau kemana-mana males... eh tapi kemarin sempet (disempet-sempetin) ke itc mangga dua sama si koko, beli seprei n gorden baru. Tadinya mau beli yang motif binatang-binatang kartun sapi, ato babi, dan jangan lupa : jerapah!, tapi si koko dengan susah payah berhasil mengurungkan niat saya untuk segera membayar seprei bergambar binatang-binatang yang tersenyum manis itu, koko bilang "udah bukan masanya " hehehehuhuhu...
btw, back to the mellow things,,
iya, kenapa ya? biasanya kalo dengerin lagu-lagu pelan, atau love song, dll saya bisa menikmati tanpa mesti kebawa suasana. Tapi sekarang ini kalo dengerin gituan jadi pengen senderan, menghayati, trus jadi sendu yang nggak perlu gitu. Aaaaargh, what happen to me? payah...
yuk nyanyi aja, biar tambah mellow...
i will play the fool forever, just to be with you forever...
Friday, February 8, 2008
recommended books for medical student...
good books, saya baru beli buku ini sekitar minggu kemarin. Tadinya sempat bingung mau beli nggak ya? Soalnya takut malah cuma beli doang, trus nggak dibaca. Tapi akhirnya saya beli juga tuh, dan ternyata... it's a cool books! Jadi buku ini menggabungkan pengetahuan dasar seperti biokimia, histologi, patologi anatomi, dll dengan praktik klinis nya. Suka males yah kalo belajar tentang hal2 yang dasar, tapi berhubung ini langsung dikaitkan dengan klinis, jadinya nggak terasa bosen. Nggak rugi beli buku ini, hohoho... Bukannya promosi, tapi kadang buku2 macam begini suka membosankan, isinya selalu pembahasan nama2 penyakit dan berurutan dijelaskan etiologi, dll nya. Bosaaannn, saya juga lagi jenuh dengan model buku yang pembahasannya seperti itu (yah walaupun memang kebanyakan buku seperti itu sih, tapi lagi bosen aja :p)Buku ini benar2 bikin saya semangat belajar lagi :)
jualan bisa dimana saja...
Hari Rabu kemarin saya ke klinik dr.Wulan di daerah Cipinang. Main aja sih, dan nggak tau kenapa ya hari itu ada beberapa orang dateng yang bukan mau periksa dokter, tapi mereka jualan. Ada yang jualan oriflame, ada yang jualan tas, ada yang jualan kimono yang buat abis mandi itu lho... Nah jadilah hari itu klinik berubah sementara jadi tempat jualan... ^o^
ini foto mbak2 yang jualan kimono dan dr.Wulan yang akhirnya beli 1 kimono warna merah, hehehe. Pokoknya hari itu klinik dr.Wulan nggak seperti biasanya, trus ada anak kecil berambut mohawk yang dateng (kayaknya) karena pusing deh, tapi dia masih mau difoto...
cheers :)
ini foto mbak2 yang jualan kimono dan dr.Wulan yang akhirnya beli 1 kimono warna merah, hehehe. Pokoknya hari itu klinik dr.Wulan nggak seperti biasanya, trus ada anak kecil berambut mohawk yang dateng (kayaknya) karena pusing deh, tapi dia masih mau difoto...
cheers :)
Iki weke sopo
Wong yen lagi gandrung, ra perduli mbledose gunung
Wong yen lagi naksir, ra perduli yen perang nuklir
Nadyan lagi bokek, direwangi nrethek-nrethek
Jarene wes jodho, opo-opo duweke wong loro
Wong yen lagi kepikat, ra perduli dino kiamat
Wong yen lagi nyenengi, ra perduli lagi inflasi
Nadyan ora duwe duwit, direwangi kridat-kridet
Jarene wes jodho, opo-opo kudu wong loro
Irung bangir duweke sopo mas..? irung bangir yo duwekmu
Lambe tipis duweke sopo mas..? lambe tipis yo duwekmu
Janggut nyathis duweke sopo mas..? janggut nyathis yo duwekmu
Bangkekane duweke sopo mas…? bangkekane yo duwekmu
Iki piye-iki piye mas..? weke sopo mas..? mestine ono seng duwe…
saya nemu lagu ini di situs apa ya? lupa... tapi lagu ini bikin saya senyum2 waktu pertama kali denger. Lucu aja gitu, karna saya ngerti arti kata2 di lagu ini. Ceritanya tentang kalo orang lagi jatuh cinta, mau gunung meletus kek, mau perang nuklir kek, nggak peduli. Apa2 punya berdua, apa2 mesti berdua, everything about me is yours. Halah... Ini lagunya juga kayaknya lucu2an aja sih, hohoho...
Sampe sekarang juga nggak tau kenapa ya, saya masih senyam-senyum ketawa-ketiwi kalo denger lagu ini... =D
Subscribe to:
Posts (Atom)