Apakah anda orang Indonesia? Apakah anda belum menikah? Kalau iya, pasti dong sering mendengar pertanyaan seperti judul diatas, hehehehe.
Kebanyakan orang agak bermasalah nih kalau ditanyain "kapan nikah. Noted : "kebanyakan", tidak semua. Malah salah satu teman saya yang pernah tanya begitu ke saya, pertanyaannya diawali dengan "sori nih, pertanyaan sensitif". Saya juga bingung letak sensitif nya di bagian mana :D Karena kalau saya, menyebalkan atau tidaknya pertanyaan itu adalah tergantung dari siapa yang nanya.
Jadi begini. Ada orang yang memang betul-betul perhatian sama kita, dia kepingin tahu kapan kita menikah. Mungkin mau mendoakan supaya lancar, mungkin mau ikut berbahagia, dan lain sebagainya. Biasanya yang masuk kategori ini adalah saudara dekat dan teman dekat kita. Misalnya : pakde, bude, om, tante, sepupu, sahabat. Jadi, saya sama sekali tidak pernah terganggu dengan pertanyaan macam begitu di arisan keluarga, acara hari raya, kumpul-kumpul sahabat, semacam itulah. Karena yang bertanya itu adalah orang yang memang bertanya dengan tulus ikhlas. Jadi tidak perlu lah saya merasa gimana-gimana. Dan biasanya mereka-mereka yang bertanya ini akan saya jawab dengan benar, saya kasih tau lah kapan kira-kira saya rencananya akan menikah. Atau kalaupun saya jawab sambil bercanda ya bercanda yang cukup sopan deh ya.
Nah ada juga orang yang bertanya itu hanya basa-basi. Yang termasuk dalam kategori ini adalah : teman lama yang tiba-tiba ketemu lagi, teman biasa yang tidak terlalu dekat (maksudnya ya yang mungkin selama ini hanya say "hi" saja kalau ketemu), dan yang paling parah adalah pasangan dari teman kita (bisa suami/ istri/ dan bahkan pacar) yang bahkan kita tidak terlalu kenal. Yang terakhir ini adalah raja/ratu-nya basa-basi dan sotoy, kenal pun tidak kenal-kenal amat yah :) Biasanya pertanyaan dari orang-orang basa-basi ini muncul di acara reuni teman sekolah atau kuliah, acara pernikahan teman, chatting di YM/BBM/sejenisnya dengan teman lama, atau bahkan waktu nengok teman lama yang sakit.
Buat kategori ini, saya tidak pernah menjawab serius, malah kadang tidak saya jawab. Hehehehehe. Kenapa? Karena saya pada dasarnya tidak terlalu suka basa-basi, kalaupun terpaksa harus basa-basi, bisa kan basa-basinya yang sedikit berbobot? :)
Saya kepingin kasih contoh untuk kategori kedua ini, mohon maaf ya kalau ternyata yang saya tulis disini baca dan kemudian ngerasa
Jadi waktu itu saya datang ke pernikahan teman SMA saya. Dan ketemu sama beberapa orang teman SMA dulu. Ngobrol lah kita, ketawa-ketawa, udah lama pisah kan kangen yah. Nah tidak berapa lama tiba-tiba datanglah teman saya yang lain, dan dulunya tidak begitu dekat. Yah memang sih dulu kita satu organisasi kerohanian Islam. Terus kebetulan saat itu saya sudah mau pamit duluan karena harus menghadiri pernikahan teman saya yang lain yang kebetulan hari dan jam acaranya sama. Nah saya pun pamit sama semua teman saya, cipika-cipiki, termasuk sama si teman saya yang baru bergabung itu. Dan....... jeng jeng! Bertanyalah dia dengan nada yang annoying "Kapan?". Iya, pertanyaannya itu, cuma satu kata : "Kapan?". Cara bertanya nya seperti sudah di-set, kelihatannya dia sangat sering melontarkan pertanyaan yang sama dengan nada dan gaya yang sama. Dan ekspresi wajah yang sama mungkin ya.
Jawaban saya? tidak saya jawab, hahahahahahahaha *ketawa setan*
Saya cuma mikir aja sih, memangnya dia tidak kepingin tau kabar saya ya? tidak kepingin tau kegiatan saya apa selepas kami nggak satu sekolah lagi. Apa saya sehat, apa baik-baik saja, dll. Satu-satunya yang menarik dari diri saya di mata dia cuma satu : "Kapan?". Eh ngomong-ngomong kapan apanya sih ya? Lupa nanya. Jangan-jangan maksudnya itu : Kapan mati".
Terus, ada lagi. Jadi waktu itu teman saya sakit. Saya pun nengokin lah ya.. saya datang ke rumahnya. Oh iya teman saya ini sudah menikah. Nah waktu saya datang ke rumahnya, teman saya ini sedang tiduran di kamarnya. Yang menyambut saya adalah suaminya, yang tidak banyak bicara saat saya datang. Diajaklah saya masuk ke kamar teman saya ini, dan you know what? Tiba-tiba suaminya bertanya "Kapan?". Suaminya, bukan teman saya yang bertanya.
Begini, begini, saya tidak terlalu kenal dengan suami teman saya ini. Dan ditambah lagi dia punya record buruk di mata saya karena pernah chatting dengan saya dan tiba-tiba menasehati saya tentang betapa saya harus cepat-cepat menikah, menurut dia. Well, who the hell are you, mister? :)
Dan waktu saya menengok teman saya yang sakit itu, saya benar-benar baru datang. Baru masuk. Dan dengan dangkal-nya dia menyuguhi saya dengan pertanyaan "kapan", kalau yang ini saya tau jelas maksudnya adalah kapan saya menikah.
Jadi intinya adalah, pada dasarnya saya tidak terlalu terganggu dengan pertanyaan "kapan nikah" seperti kebanyakan orang. Yang membuat saya terganggu adalah ke"dangkal"an dan basa-basi dari si penanya.
Kalau yang bertanya itu saudara atau sahabat dekat, saya justru senang kalau ditanya-tanya begitu. Mau minta bantuin nyiapin acara-nya soalnya, hehehehehehe. Nggak deng :p
Oh iya, sepertinya kalau nanti ada yang komen di tulisan ini, mungkin akan ada yang komen "Jadi, kapan nikah fa?" gitu. Hehehehehe, please be creative, buddy :)
Ya sudahlah ya semoga orang-orang Indonesia segera diberikan hidayah oleh Allah swt dan kedepannya akan semakin kreatif serta berbobot, cheers!