emmm...
hari ini ujian radiologi,
berarti mesti baca foto rontgen,
yang item putih dan tiada jelas itu...
dan guess what? saya dapet penguji yang kalo ngomong sangat amat tegas, to the point, dan tidak suka bertele-tele. Padahal saya orangnya kalo ngomong suka muter-muter, apalagi kalo baca foto rontgen!
hari ini ujian radiologi,
berarti mesti baca foto rontgen,
yang item putih dan tiada jelas itu...
dan guess what? saya dapet penguji yang kalo ngomong sangat amat tegas, to the point, dan tidak suka bertele-tele. Padahal saya orangnya kalo ngomong suka muter-muter, apalagi kalo baca foto rontgen!
beliau ini juga terlihat sangat pintar. ah jadi jiper. *ya iyalah ya, ahli radiologi dibandingin sama koas*
Tapi memang saya agak bodoh gimana gitu soal radiologi, sering banget ngomong "ITU FOTO APAAN SIHHH?" Kemarin saya presentasi makalah, pas ditanya-tanya sama konsulen pembimbing juga cuma modal senyum + jawaban-jawaban bodoh dan sangat tidak medis. Contoh :
konsulen : Ya tadi kamu sebutkan kalau pasien akan datang dengan menyangga tangan yang nyeri dengan tangan yang sehat. Kenapa pasien melakukan hal itu?
saya : ... ehehe.. mmm... karna... karna,,,,, karna sakit, dok...
konsulen dan teman-teman yang nonton presentasi : *ketawa* (karena jawabannya adalah : karena tumornya menginvasi plexus brachialis ---> sama sekali jauh dari jawaban saya, bukan?)
sang konsulen pun jadi tidak tega untuk bertanya lebih lanjut...
yah begitulah. Tapi sepertinya konsulen penguji saya kali ini nggak bisa deh kalo cuma modal senyum-senyum jijay. Mesti modal otak yang pintar baca foto rontgen......... nggak punyaaa...
mungkin satu-satunya jalan ---just in case saya nggak bisa jawab pertanyaan ujian--- adalah nangis di pojokan dengan tatapan memohon supaya dilulusin
oh mudah-mudahan foto tulang yang untuk ujian yang seperti ini aja :
Tapi memang saya agak bodoh gimana gitu soal radiologi, sering banget ngomong "ITU FOTO APAAN SIHHH?" Kemarin saya presentasi makalah, pas ditanya-tanya sama konsulen pembimbing juga cuma modal senyum + jawaban-jawaban bodoh dan sangat tidak medis. Contoh :
konsulen : Ya tadi kamu sebutkan kalau pasien akan datang dengan menyangga tangan yang nyeri dengan tangan yang sehat. Kenapa pasien melakukan hal itu?
saya : ... ehehe.. mmm... karna... karna,,,,, karna sakit, dok...
konsulen dan teman-teman yang nonton presentasi : *ketawa* (karena jawabannya adalah : karena tumornya menginvasi plexus brachialis ---> sama sekali jauh dari jawaban saya, bukan?)
sang konsulen pun jadi tidak tega untuk bertanya lebih lanjut...
yah begitulah. Tapi sepertinya konsulen penguji saya kali ini nggak bisa deh kalo cuma modal senyum-senyum jijay. Mesti modal otak yang pintar baca foto rontgen......... nggak punyaaa...
mungkin satu-satunya jalan ---just in case saya nggak bisa jawab pertanyaan ujian--- adalah nangis di pojokan dengan tatapan memohon supaya dilulusin
oh mudah-mudahan foto tulang yang untuk ujian yang seperti ini aja :
asikkk...
No comments:
Post a Comment