Dan ketika ia mengangguk, sehelai daun kapuk randu terhempas di kepalanya. Sijingkat tanganku menjumput. Sehelai daun kapuk randu itu kini berbaring di telapak tanganku, dikaburkan angin hingga rebah di rerumputan.
"Jangan dikejar..."
"Kenapa?"
"Alam telah menuntun ia kesana, rebah di rerumputan, bermandi matahari, hujan, hancur... memupuki rerumputan yang kini direbahi. Ne derange pas, c'est la naturelle..."
(Enny)
-------------------------------------------------------------------------------------------
"Jangan dikejar..."
"Kenapa?"
"Alam telah menuntun ia kesana, rebah di rerumputan, bermandi matahari, hujan, hancur... memupuki rerumputan yang kini direbahi. Ne derange pas, c'est la naturelle..."
(Enny)
-------------------------------------------------------------------------------------------
Masih ingat tidak? aku pernah menuliskan ini di masa itu. Mungkin kamu tak tahu, aku menaruh wajahmu di setiap kata-katanya...
Ne derange pas, c'est la naturelle...
6 comments:
cici, itu ditujukan kepada saya ya? *ge-er*
iya dong :p
Ne derange pas ya ci.. :-*
wah.. sial, ada yang lagi kasmaran nih :D
gak bisa ikutan, *siul-siul*
ini sapa yang nulis?
Tapi baeklah, di dalam hidup ini kita harus teteb istiqomah, ne derange pas, c'est la naturelle. Sante wae, tekit isiiii. Bersama kita bisaa!
Post a Comment