Dimana letaknya?

Sepupu saya si Indirasthi, atau sebut saja Dira, telah membuat saya berpikir di sore hari ini dengan status facebook-nya yang berbunyi :

"Sebenernya perasaan letaknya dimana sih? Kenapa kalo sakit hati yang nyeri selalu dada kiri atas?"

...

iya ya, kenapa yang nyeri selalu di dada kiri? memangnya ada apa disana, yang berkaitan dengan perasaan.
Okey, mari kita mulai dengan struktur di dada kiri :
1. Kulit
2. Otot
3. Pembuluh darah dan saraf
4. Tulang-tulang iga
5. Organ dalam : sebagian besar jantung dan paru kiri


Mungkin,
ketika perasaan kita kenapa-kenapa menyebabkan pelepasan hormon yang bikin peningkatan frekuensi detak jantung, sehingga suplai darah untuk kontraksi jantung yang tiba-tiba berdetak jauh lebih cepat (secara tidak disadari tentunya) menjadi tidak mencukupi untuk sesaat sampai adaptasi terpenuhi. Makanya jadi timbul nyeri, kurang lebih kayak heart attack gitu deh. Bedanya kalo heart attack karena aliran darah tersumbat atau tidak lancar (yang nyerinya nggak akan hilang selama sumbatannya belum diatasi), kalo yang mengenai perasaan ini yah aliran darahnya normal tapi karena beban kerja jantung meningkat (yang berarti butuh suplai darah lebih banyak dan nyeri hilang setelah pembuluh darah mampu beradaptasi).

gitu kali ya.

*www.sok-pinter-com*

ada yang tau nggak apa alasan yang lebih tepatnya? :)

anti-sosial

mungkin
saya
(agak)
anti-sosial
...
:)

walaupun saya tidak memenuhi kriteria diagnosis, tapi ada beberapa symptom yang sepertinya pernah saya alami, hehehehe.
aneh? nggak.
Flash back, dulu saya nggak begini. Sejak peristiwa ini-itu-ini-ini lagi-itu lagi, dll saya mulai malas berurusan dengan hal-hal nggak penting dan mulai menemukan zona aman dan nyaman untuk diri saya sendiri. Saya mulai imun terhadap perasaan dilupakan dan ditinggalkan teman :) Sedih? Ya, sedih. Tapi tidak lagi seperti dulu yang sampai sedih-kepikiran-nangis dalam beberapa hari. Bahkan pernah salah seorang sepupu saya menulis status di facebook "takut ditinggalin temen", dan saya meninggalkan komentar yang berbunyi : "nggak apa2, temen datang dan pergi itu biasa". Cukup kaget juga mendapati diri saya sendiri meng-komen begitu, disaat komentar orang lain di status sepupu saya itu adalah yang semacam "tenang aja aku ga kemana2 kok", atau "temen2mu ga akan pergi kok", dll. Kalimat-kalimat simpatik dan suportif. Sedangkan komentar saya? Sinis. To the point. Sama sekali tidak menghibur :)

Dan saya jadi merasa seperti anti sosial.

Mungkin karena berkali-kali saya kecewa pada pertemanan atau persahabatan.

Hehehehehe, tidak perlu kasihan begitu :p Sisi baiknya adalah, saya jauh lebih kuat dari orang lain. Ketika orang lain sedih dan menangis karena merasa dilupakan teman atau sahabat, saya tidak. Okay, sedikit :)

7 Hari Untuk Selamanya

7 hari, terhitung mulai hari ini. Saya harus berpikir tentang masa depan. Sesuatu yang paling malas saya lakukan, karena saya ini model orang yang tidak suka berencana, tidak suka memikirkan apa yang akan terjadi besok, lusa, atau minggu depan.

Tapi sepertinya kali ini saya harus benar-benar berpikir.

Jangan tanya kenapa harus 7 hari :) Karena saya juga tidak begitu mengerti, mungkin sesuatu yang sudah saya tahu akan terjadi ini datang terlalu cepat, dan saya tidak siap.

Sebagian dari diri saya mungkin bertanya pada sebagian yang lain, tentang apakah saya takut, apakah saya cemas, apakah saya gelisah. Jawabannya adalah : mungkin. Saya tidak akan mengizinkan diri saya untuk benar-benar takut. Saya boleh cemas, boleh juga gelisah, tapi tidak dengan rasa takut. Tidak akan pernah.

7 hari ini entah harus saya mulai darimana. Terlalu pusing. Ah, mungkin bisa dimulai dengan berpikir tentang apa yang sebenarnya saya inginkan, sepertinya selama ini saya tidak pernah sungguh-sungguh berpikir tentang ini. Kemudian mungkin juga mempertimbangkan keinginan orang-orang yang akan berpengaruh dalam menentukan masa depan saya. Aneh, saya merasa aneh karena mesti memikirkan orang selain saya sendiri dan (mungkin) calon partner hidup saya. Bukankah saya, yang akan menjalani apapun dengan segala resikonya? Bukankan saya, yang sampai mati nanti akan merasakan apapun yang berkaitan dengan segala sesuatunya? Saya. Bukan siapa-siapa. Rasanya tidak adil, sekarang saya harus memikirkan banyak orang. Sedangkan nanti, saya lah yang harus menanggung semuanya, saya yang menjalani semuanya, lengkap dengan segala resiko dan konsekuensinya. Semua pihak yang sekarang saya pikirkan perasaannya, tidak akan lagi ambil bagian. Kenapa ya bisa begitu? Entahlah, tanya saja pada rumput yang bergoyang.

Tentang yang saya inginkan...
Nanti dulu, saya masih belum bisa memutuskan apa yang sebenarnya saya inginkan. Mungkin ini saja ya, bayangan saya tentang seperti apa saya di masa depan. Dari dulu saya selalu membayangkan, saya dengan karir yang cemerlang. Apapun profesinya. Dan karena kebetulan saya sekarang bermain di dunia kedokteran, mungkin yah bayangannya adalah saya dengan jas putih bertuliskan nama saya, plus titel 'dokter' di depan nama saya dan gelar spesialis something di belakangnya. Gambarannya adalah saya duduk di ruangan saya sendiri, putih, rapi, bersih, dan tentu saja : wangi. Saya sibuk menganalisa kasus pasien-pasien saya, and bingo! the case is easily solved! hehehe, terlalu muluk-muluk ya? Nggak apa-apa lah namanya juga impian ^^

Tapi ternyata hidup bukan sekedar tentang itu ya? Bodohnya saya adalah baru sadar sekarang. Baru tahu, bahwa banyak hal yang harus dipikirkan. Yasudahlah, masih ada 7 hari kan? :)

Toh saya sudah berdoa, saya juga percaya Tuhan itu Maha Membolak-balikkan hati manusia. Dan Tuhan juga pasti tahu, apapun hasilnya nanti, saya tidak ingin kehilangan dia.


cheers,
ifa

remember about biochemistry things, anyone?

what is early and advanced glycosylation product actually!!!???

In good times and bad times...

saya : kamu masih ingat kan, aku ini lebih dari sekedar tangguh untuk menyelesaikan semuanya... ya kan?

dia : pastinya... kamu ragu? kenapa harus ragu jika aku saja meyakininya... harusnya kamu punya SERIBU kali yakin daripada yang aku punya :)

taken from cellular-phone short message between me and my seven-years best friend...

look at you, you are capable!

dialog tetap : mamas on d night shift

ini cerita tentang mas ijal yang senang sekali jaga malam (hahahaha, fitnah)

jadi kalau mamas lagi jaga malam, saya kadang-kadang (gamau ngaku kalo sering) suka nelpon, dan sering banget ada dialog yang kedengarannya kira-kira seperti ini :

Ifa (I) : halo
Mas ijal (MI) : halo dek
I : eh mas jaga malem rame gak?
MI : yaaa lumayannnn...
I : Trus sekarang lagi ngapain?
MI : Godain akper. (anak akademi keperawatan, itu loh calon suster yang lagi magang di RS)
I : Yaaah...

(sering ya percakapan dengan kata-kata yang sama terulang lagi)

atau begini...

I : halo
MI : haaai
I : baru nyampe ya?
MI : iya, hehehehe
I : macet ga tadi?
MI : enggak sih soalnya lewat tol, hehehehehe
I : apaan sih mamas kayaknya seneng banget daritadi ketawa2 terus
MI : iya soalnya perawat nya cantik.
I : Ih.
MI : ahahahahahahaha (ketawa puas)

(mmm ini baru sekali sih tapi kayaknya bakal terulang lagi, dengan kata-kata yang sama PERSIS)

hehehehehe saya bingung kenapa mamas nggak bosen2 dengan dialog itu, walaupun udah ketauan kalo itu bo'ong, cuma buat bikin saya sebel. Dan pastinya dia juga pasti udah tau kalo saya ga pernah percaya

mudah-mudahan kedepannya akan lebih kreatif...

aloha, jumpa lagi dengan saya.

wahahaha udah lama juga nggak posting yang bener, akhir-akhir ini cuma postingan2 gak penting. Ya gak sih? --> "iyaaaa"

Jadi gini sih sebenernya saya ini seharusnya sedang sibuk, tapi karena saya itu tidak suka sibuk, jadi saya membuat semuanya terkesan santai (tapi nggak bisa). Yah tapi apa boleh buat, malang tak dapat ditolak untung tak dapat diraih, hari ini saya tidak masuk sekolah karna mengalami infeksi saluran nafas yang membuat suhu tubuh saya sedikit naik, lemas, kepala berat tapi tetap nafsu makan.

Jadi memang saya jadi jarang nge-blog gara-gara (sok) sibuk, tapi MUNGKIN ada yang kangen dengan tulisan saya...

recent news about me :

1. Udah tau kan ya saya sedang kena musibah, yaitu dapet siklus penyakit dalam di RS Fatmawati.. Tapi tenang sodara-sodara, dibalik musibah itu pasti ada anugerah. Gimana ya, saya cuma minta satu hal saja sama Yang Maha Kuasa, saya kepingin bisa lulus ujiannya. Amien.

2. Masih terkait dengan berita sebelumnya. Sekarang setiap hari saya mesti berada di bangsal perawatan. Jujur ya, jujur nih, saya tidak suka. Saya tidak nyaman. Tapi ya nggak bisa gitu ya, saya harus tetap akrab dengan bangsal beserta bau-bauan nya. Yasudahlahya, lama-lama mungkin saya akan suka.

3. Fotokopi itu semakin mahal yaaa. Mesti fotokopi konsensus-konsensus yang nggak tau bakal kebaca atau enggak, yippie!

4. Saya kembali bertanya-tanya, apakah menikah itu sebegitu pentingnya? Yang pasti sih bukan nyanyian semacam "canon" kali ya.

5. Baru sadar, ternyata jadi (calon) dokter itu (mungkin) harus pintar. Dan kayaknya saya tidak cukup pintar. Oh yaaa, dan juga harus punya SENSE OF EMERGENCY ---- lol

6. Saya lagi kepikiran kata-kata teman saya : "jangan sampe karna lo ngejar-ngejar apa yang lo inginkan, lo jadi ga dapet apa yang lo butuhkan". Iya juga sih, tapi agak susah juga ya untuk dipraktekkan dalam hidup.

7. Tiba-tiba kangen RS di bogor, orang-nya baik2 semuaaa... Tapi bukan berarti saya kepingin kembali kesana, males nge-kost nya itu loh.

8. Nih nih nih quote paling hebat : SHOPPING IS ALWAYS CHEAPER THAN A PSYCHIATRIST.

9. Bener kata orang. Kita baru tau yang mana yang bener-bener "temen", disaat kita susah. Percayalah, that's totally true.

10. Saya cinta dia. Dan tidak mau tau apakah dia cinta saya atau tidak.

---ifa---

stop, jangan ge-er terus ah...

i know i know :)

Karena Kutahu Engkau Begitu - Andre Hehanusa

.
.
.
.



" b u k a n u n t u k j a d i p e m b u n u h "



.
.
.

aduh aduh aduh

welcome back!

siklus koas di bogor sudah berakhir, saya sudah kembali jadi penduduk tetap di rumah (ga nomaden lagi), dan siklus yang kemarin itu sudah lulus (dengan belas kasihan). Sounds good?
TIDAK. Karena besok udah mulai masuk lagi, dan.... ENG ING EEENG : siklus penyakit dalam di RS Fatmawati akan segera dimulaaai (lebay).

Yah yah yah biasa aja sih katanya ga menakutkan juga, tapi tolong ya tetep aja tegang dan gelisah... sampe ga bisa tidur siang padahal ngantuk banget

Yaudah deh.. buat semua penduduk RS Fatmawati Jakarta, khususnya bangsal penyakit dalam, siapin welcome party untuk saya yaaa...

it should not be killed

selamat pagi.

kali ini bukan postingan yang penting (biasanya juga ga penting), there's no need for u to read. cuma mau numpang nulis karna saya ga punya diary.

i'm searching for the old me. The brave me.

the optimist me that i can get a great future. Saya yang punya daftar mimpi-mimpi untuk dicapai. Kemana perginya saya yang selalu semangat dan SANGAT PERCAYA dengan kemampuan diri sendiri?

Where's the girl who always believe that she could do everthing, with or without someone else around her?

why do i become weak like this?

i have to get it back. Saya harus cepat mengembalikan semua semangat dan kembali menegakkan kepala saya. Saya harus cepat mengingat kembali perasaan memiliki potensi-potensi, entah apapun itu.

it shouldn't be killed. in everyway.

kali ini, bacalah hatiku...

bisa tidak?

tertawa tengah malam

enggak, bukan cerita horor kok...

cuma cerita jaga tadi malem. Seperti biasa, saya jaga lagi (jaga lagi, lagi dan lagi), tanpa lupa menyalahkan teman saya yang mengundurkan diri itu karena personil kelompok jadi kurang 1, akhirnya jadi sering banget jaga (padahal sih ya udah lah ya terima saja apa adanya, tapi tetep aja sebel )

eh tapi jaga-nya lumayan santai sih ya, gitu-gitu aja, kecuali tadi malem. Ada operasi jam 12 malem. Eh nggak sih pertamanya dikasih tau kalo ada operasi jam 11 malem, tapi ternyata sang dokter baru datang jam 12 malem. Nah saya sebagai koas anestesi yang ga suka bolos () pastinya menyiapkan obat-obat bius nya. Nah pas mau buka ampul-nya kan dipatahin ujungnya tuh ya, saya pake ujung baju untuk melindungi jari saya supaya nggak kegores pecahan kaca ampul obat. Eh pas mau saya patahin ujung ampul-nya, tiba-tiba dokter konsulen saya mengambil ampul obat di tangan saya sambil bilang

"eh neng ini kan ada tanda titik-nya nih, kalo ada tanda kayak gini teh nggak usah takut... NIH......... (krakkk! beliau mematahkan ujung ampul dengan tangan kosong)

tuuuuuh kaaaannn, HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA!!!!!!!!!!!!!!!! (tiba-tiba beliau tertawa keras, aseli keras banget, sampai saya ikutan ketawa juga, padahal perasaan nggak ada yang lucu). Kata beliau lagi "taaah gausah takut, kalo ga ada tandanya, itu baru boleh takuuuttt"...

saya pun nyengir-nyengir sambil bilang "hehehehehehe iya dokkk". Enggak sih cuma amazed aja dengan tawa beliau, dengan mengingat bahwa itu tepat jam 12 malam... Seandainya ada orang lewat depan kamar operasi yang dengar, kayaknya agak serem deh.

...

future

i'm 23 now. Tapi baru sadar kalau saya nggak merencanakan masa depan saya dengan baik. Semuanya serba ngambang. Setengah-setengah. Nggak jelas. Nih ya, kalau ditanya abis sumpah dokter saya mau ngapain, saya nggak bisa jawab loh. Aneh yah. Mungkin temen-temen saya yang lain bakal bilang "oh gue sih mau PTT dulu lah" atau "mau sekolah lagi ambil spesialis", atau "praktek dong, cari duit". Tapi saya dengan bodohnya cuma jawab "nggg... ngapain ya? mmm... langsung ambil spesialis kali kalo keterima, eh apa PTT dulu ya? mendingan mana sih? ah gatau deh liat aja nanti"

Kenapa ya?

Sebenarnya ideal nya (menurut saya) gini nih :
Sumpah dokter --> PTT --> ambil spesialisasi --> praktek spesialis

tapi saya males loh PTT, nggak tau yah, hal itu sampai sekarang nggak pernah jadi hal yang menarik buat saya. Walaupun banyak yang menyarankan supaya saya PTT dulu nanti, lebih bagus dari segi ilmu, pengalaman, dan akan lebih dihargai oleh rumah sakit (dan orang-orang di rumah sakit!). Tapi, males. Ada nggak ya yang bisa bikin semangat PTT?

Hehehehe. Kayaknya saya harus merancang masa depan dengan serius deh. My own future...